Minggu, 28 Oktober 2012

Pemain Tengah [Eric Cantona]


Éric Daniel Pierre Cantona (lahir 24 Mei 1966; umur 46 tahun) merupakan Aktor dan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Perancis. Dia pernah membela tim AJ AuxerreFC MartiguesOlympique de MarseilleFC Girondins de BordeauxMontpellier HSCNîmes OlympiqueLeeds United F.C., dan Manchester United F.C.. Di timnas Perancis, dia bermain 43 kali dan mencetak 19 gol.

Dia Mengakhiri karir sepakbola profesional di Manchester United di mana dia memenangkan empat gelar Premier League dalam 5 tahun dan dua Liga dan Piala FA. Cantona sering dianggap sebagai peran utama dalam kebangkitan Manchester United sebagai lokomotif sepakbola dan dia menikmati status ikonik di klub dan di sepakbola Inggris. Ia mengenakan baju nomor 7 yang terkenal di United yang sebelumnya dipakai oleh George Best dan Bryan Robson, dan kemudian dipakai oleh David Beckham dan Cristiano Ronaldo. 



Cantona dinilai berperan penting bagi kebangkitan Manchester, selama kurun pertengahan 1990an. Maka, pada 2001, ketika dia telah pensiun ia didaulat sebagai “pemain abad ini”, dengan julukan “King Eric”. Selepas dari bermain bola Eric banting setir bermain film dan teater. Pada 1998 ia membintangi film berjudul Elizabeth, bersama Cate Blanchett, dan tahun 2009 bermain untuk Looking for Eric. Tahun 2010 ia memulai debutnya sebagai aktor panggung, untuk lakon Face au paradis, yang disutradarai oleh istrinya sendiri, Rachida Brakni.

Sekonyong-konyong, menjelang akhir 2010 ini, Eric tampil sebagai aktivis sosial. Dalam sebuah wawancara dengan koran Nantes Presse Ocean, Oktober lalu, saat masyarakat Perancis melakukan serangkaian pemogokan nasional menentang rencana Presiden Nicolas Sarkozy untuk menaikkan usia pensiun, Cantona mempertanyakan efektivitas protes jalanan. Sebagai gantinya: ia mempromosikan sebuah revolusi melawan oligarki perbankan dan menyerukan agar semua orang untuk mengambil uang mereka dari bank.


Dia berkata: “Saya pikir kita tidak akan bisa sepenuhnya bahagia melihat penderitaan di sekitar kita. Kecuali Anda tinggal di bawah tempurung . Tapi kita memiliki kesempatan.. ada sesuatu untuk dilakukan. Saat ini apa artinya berada di jalanan? Untuk berunjuk rasa? Anda cuma menipu diri sendiri. Pokoknya, itu bukan caranya lagi.” Selanjutnya Eric menyatakan beberapa hal berikut.

“Kita tidak mengangkat senjata untuk membunuh orang untuk memulai sebuah revolusi. Revolusi hari ini benar-benar mudah dilakukan. Apa sistem yang bekerja saat ini? Sistem ini dibangun di atas kekuatan perbankan. Jadi, sistem ini harus dihancurkan melalui bank.”

“Ini berarti tiga juta orang dengan plakat mereka berada di jalanan, mereka pergi ke bank dan menarik uang mereka dan bank-bank niscaya akan runtuh. Tiga juta, 10 juta orang, dan perbankan pun akan runtuh dan tidak ada ancaman nyata apa pun. Sebuah revolusi yang seseungguhnya akan terjadi.”

“Kita harus pergi ke bank. Di sinilah akan ada revolusi yang sebenarnya. Ini tidak rumit, alih-alih turun ke jalanan dan mengemudi mobil berkilometer jauhnya, Anda cukup pergi ke bank di negara Anda dan menarik uang Anda, dan jika ada banyak orang menarik uang mereka, maka runtuhlah sistem ini. Tak perlu ada senjata, tidak ada darah, atau sesuatu seperti itu.”

Dia menyimpulkan: “Ini tidak rumit dan dengan begini mereka akan mendengarkan kita dengan cara yang berbeda. Serikat pekerja? Sekali-sekali kita harus mengusulkan ide-ide kepada mereka.”
Seruan ‘Revolusi’ Cantona – apakah ia maksudkan begitu atau tidak – terbukti telah merebak bagai virus. Sebuah kampanye internasional, yang dapat dilihat di situs http://Bankrun2010.com/, telah diluncurkan oleh Geraldine Feuillien, seorang penulis skenario Belgia, dan Yann Sarfati, aktor Perancis, sebagai upaya untuk mengkoordinasikan aksi ini dan membuatnya terjadi pada skala global.


[berbagi sumber]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar